Rabu, 19 Juni 2013

Cuplikan Novel The Book part 2


Hye Soo dan Soo Jung terbangun.
          “Kakak… kita dimana?” Tanya Hye Soo melihat ke sekitar.
          “Aku tidak tahu,” jawab Soo Jung. Saat membantu Hye Soo bangun, tiba-tiba segerombol angkatan perang mengerubungi mereka.
          “Siapa kalian?” Tanya seseorang yang ternyata adalah kapten dari pasukan ini. Saat membuka helm-nya, tak disangka dia adalah Soo Jung.
          “Ah???” Soo Jung dan Hye Soo saling bertatapan.
          “Aku Tanya sekali lagi, siapa kalian?” tanyanya dengan nada yang lebih tinggi.
          “Lebih tepatnya siapa kau? Dengarkan aku baik-baik. Aku Han Soo Jung. Kami tak tahu apa yang sedang terjadi disini. Tapi, kami yakin kau adalah salah satu peran drama yang sedang melakukan gladi bersih jadi, selamat tinggal.” Ujar Soo Jung lalu mengajak adiknya pergi.
          Kapten itu mengeluarkan pedangnya lalu mengayunkannya ke arah mereka berdua.
          “Aku Nichole, dan aku kapten armada perang kerajaan. Aku yakin kau tidak berasal dari sini dengan pakaian anehmu,” ujar Nichole. Soo Jung melirik ke arah langit. Awan-awan memberi petunjuk dengan membentuk angka 1523.
          “Bagus sekali. Sekarang aku berada di tahun 1523,” ujar Soo Jung dalam hati.
          “Apa yang kau inginkan?” Tanya Soo Jung
          “Kami ingin menghindar dari monter yang sangat jelek bernama Arginor. Ia akan menyerang kami. Dan kami yakin kau adalah bagian dari pasukan Arginor.” Mendengar kata-kata tersebut, Soo Jung teringat kalimat yang dibuat adiknya di buku biru 10 menit yang lalu.
          “Aku mengerti apa yang terjadi sekarang,” Soo Jung berkata kepada Hye Soo yang masih kebingungan.
          “Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang?” Tanya Soo Jung.
          “Mau tak mau kalian tahanan kami. Kalian akan menghadap kepada yang mulia Ratu Alessa.” Ujar Nichole lalu mengawal mereka menuju kerajaan.
          Pemandangan yang indah seperti burung berkicau, Gunung biru, dan lainnya membuat Hye Soo dan Soo Jung menikmati perjalanannya sebagai tahanan.
          “Kita sudah sampai.” Ujar Nichole saat berhenti di sebuah tanah lapang.
          “Apa yang kau bicarakan?” Tanya Soo Jung. Tiba-tiba tanah terbelah menunjukkan sebuah jalan. Hye Soo dan Soo Jung hanya bengong melihatnya. Saat mereka memasuki kerajaan yang putih bersih, yang mulia Ratu Alessa sudah berada di tempat.
          “Yang mulia,” ujar Nichole memberi penghormatan sementara Hye Soo dan Soo Jung menunduk.
          “Ada apa gerangan Nichole anakku?” Tanya Ratu.
          “Kami membawa tahanan baru.” Jawab Nichole.
          “Tahanan baru? Tatap mataku,” ujar Ratu.
Saat mereka menegakkan kepala…
          “Mom!” teriak mereka.
          “Lancang!” Nichole mengayunkan pedang dan…
          “Kakak!” teriak seseorang yang ternyata adalah Hye Soo yang lain.
Hye Soo dan Soo Jung terpana melihat penampilannya.
          “Putri Clara, kau sudah bangun,” ujar Ratu Alessa menyambut putrid keduanya, Clara.
          “Yang mulia Ratu, kita belum mengetahui seluk beluk orang asing ini. Mungkin kita bisa salah sangka. Tetapi, menurutku, kita bicarakan baik-baik bersama mereka dan…”
          “Apa yang kau lakukan?” Tanya Nichole memotong.
          “Nichole… Biarkan adikmu bicara…” ujar Ratu tersenyum.
          “Baik yang mulia…” ujar Nichole lalu Ratu memberi aba-aba kepada Clara untuk meneruskan.
          “Dan mungkin… kita perlu menyediakan tempat beristirahat untuk mereka,” ujar Putri Clara lalu menengok ke arah mereka sambil tersenyum.
          “Tempat beristirahat? Tidak bisa. Aku tidak setuju dengan hal ini. Aku tak ingin orang asing ini menjadi… tamu…” ujar Nichole.
          “Kita sudah membicarakan ini, Nichole. Sewaktu kau masih kecil kau lebih memilih menjadi armada perang dibandingkan menjadi pewaris tahta. Intinya, semua keputusan berada di tangan Ratu. Bukan pada dirimu. Jadi, bersikaplah seperti seorang ksatria.” Ujar Ratu Alessa.
          Nichole, sangat ingin di panggil oleh siapapun ksatria. Ia ingin membela kerajaan.
          “Menurutku, apa yang dikatakan oleh Putri Clara adalah benar. Tidak ada salahnya untuk memberikan tempat berteduh,” ujar Ratu Alessa lalu Putri Clara tersenyum. Sempat terjadi beberapa kali perdebatan antara Putri Clara dan Nichole, namun diakhiri dengan ucapan Putri Clara
          “Aku yakin kau sangat ingin menghukum mereka. Tapi, ini keputusanku sebagai tuan putrid. Kau hanya kapten armada perang dan aku berhak memerintahmu,”
          “Baik yang mulia,” jawab Nichole
          Hye Soo dan Soo Jung dipersilahkan beristirahat. Setelah sampai di kamar, mereka berganti pakaian ala kerajaan. Putri Clara ingin berbicara kepada mereka sebentar.
          “Nona, apakah anda ada di dalam? Saya, Putri Clara ingin membicarakan beberapa hal.” Ujar Putri Clara lalu Soo Jung membukakan pintu.
          “Silahkan masuk putri,” ujar Soo Jung.
          Putri Clara langsung buru-buru membereskan pakaian cadangan dan makanan.
          “Tuan Putri?”
          “Kalian… berasal dari tahun 2013?” Tanya Putri Clara
          “Bagaimana anda…”
          “Dengar, kalian berada disini untuk sebuah alasan. Dan kalian ditakdirkan untuk menemuiku. Kalian, berada dalam bahaya besar. Apa kau membawa bukunya?” Tanya Putri Clara.
          “Tidak… tuan Putri…” jawab Hye Soo.
          “Kau sebaya denganku. Panggil aku Clara.” Ujar Clara lalu dia mengajak mereka untuk pergi. Di belakang terdapat Nichole yang membuntuti.
          “Karena kalian tidak membawa bukunya, aku harus memberikan mantra agar kalian dapat kembali ke masa kalian.” Ujar Clara. Ia mengeluarkan beberapa bubuk putih.
          “Apa itu?” Tanya Hye Soo.
          “Ini bubuk Clarian. Bubuk ini dapat membawa kalian kembali. Aku punya banyak yang seperti ini. Karena aku yang membuatnya. Masalahnya kita membutuhkan beberapa air zam-zam. Aku punya satu botol.” Ujarnya lalu mulai mencampur keduanya menjadi sebuah Cahaya berkilauan.
          Sekarang putri Clara sedang mengatur tahun berapa mereka akan pergi. Ia memutar tuas ke kanan, yang berarti tuas menuju masa depan.
          “Clara, apa yang kau lakukan? Kau akan membawa mereka pulang?” Tanya Nichole.
          “Ini yang terbaik untuk kita semua,” Clara memutarkan poros otomatis kepada tuasnya. Nichole mencoba mendorong Clara saat itu pula tuas tersenggol ke arah kiri. Mereka semua terdorong masuk.
          “Aaaaaaah!!!!!!!!!!!!!!!!!”
BRUUUK!!!!!!!!!
          Mereka terjatuh. Jarak mereka masing-masing sekitar 17 meter.
          “Clara!!!!!” teriak Nichole dari kejauhan. Hye Soo mencoba untuk bangun, namun lagaknya tak bisa.
          “Hye Soo…” ujar Soo Jung membantu Hye Soo.
          “Dimana kita??” Tanya Soo Jung kepada Clara.
Saat Clara memejamkan mata, ia mencoba mengkoneksikan diri pada keadaan alam sekitar.
          “Abad 17”
          “APAA???!!!!!” teriak mereka serempak.
          “Abad 17? Apa yang terjadi? Bukankah kau membawa kita kembali ke tahun 2013?” Tanya Soo Jung.
          “Tuas berputar ke arah kiri. Menuju ke masa lalu karena aku dan Nichole bertengkar. Maaf,” ujar Clara
          “Maaf?” Tanya Nichole menyindir
          “Tidak apa… yang penting sekarang adalah kita selamat. Terima kasih, Clara,” Hye Soo tersenyum

Inilah cuplikan Novel ketigaku, yang berjudul The Book. aduh... bingung yah? siapa sih Hye Soo? kenapa ia dan kakaknya bisa masuk ke masa lalu? Kepoooo tunggu terbitannya yaaa :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar