Hye Soo dan Soo Jung terbangun.
“Kakak… kita
dimana?” Tanya Hye Soo melihat ke sekitar.
“Aku tidak tahu,”
jawab Soo Jung. Saat membantu Hye Soo bangun, tiba-tiba segerombol angkatan
perang mengerubungi mereka.
“Siapa kalian?”
Tanya seseorang yang ternyata adalah kapten dari pasukan ini. Saat membuka
helm-nya, tak disangka dia adalah Soo Jung.
“Ah???” Soo Jung
dan Hye Soo saling bertatapan.
“Aku Tanya sekali
lagi, siapa kalian?” tanyanya dengan nada yang lebih tinggi.
“Lebih tepatnya
siapa kau? Dengarkan aku baik-baik. Aku Han Soo Jung. Kami tak tahu apa yang
sedang terjadi disini. Tapi, kami yakin kau adalah salah satu peran drama yang
sedang melakukan gladi bersih jadi, selamat tinggal.” Ujar Soo Jung lalu
mengajak adiknya pergi.
Kapten itu mengeluarkan
pedangnya lalu mengayunkannya ke arah mereka berdua.
“Aku Nichole, dan
aku kapten armada perang kerajaan. Aku yakin kau tidak berasal dari sini dengan
pakaian anehmu,” ujar Nichole. Soo Jung melirik ke arah langit. Awan-awan
memberi petunjuk dengan membentuk angka 1523.
“Bagus sekali. Sekarang aku berada di tahun
1523,” ujar Soo Jung dalam hati.
“Apa yang kau
inginkan?” Tanya Soo Jung
“Kami ingin
menghindar dari monter yang sangat jelek bernama Arginor. Ia akan menyerang
kami. Dan kami yakin kau adalah bagian dari pasukan Arginor.” Mendengar
kata-kata tersebut, Soo Jung teringat kalimat yang dibuat adiknya di buku biru
10 menit yang lalu.
“Aku mengerti apa
yang terjadi sekarang,” Soo Jung berkata kepada Hye Soo yang masih kebingungan.
“Lalu apa yang
harus kami lakukan sekarang?” Tanya Soo Jung.
“Mau tak mau
kalian tahanan kami. Kalian akan menghadap kepada yang mulia Ratu Alessa.” Ujar
Nichole lalu mengawal mereka menuju kerajaan.
Pemandangan yang
indah seperti burung berkicau, Gunung biru, dan lainnya membuat Hye Soo dan Soo
Jung menikmati perjalanannya sebagai tahanan.
“Kita sudah
sampai.” Ujar Nichole saat berhenti di sebuah tanah lapang.
“Apa yang kau
bicarakan?” Tanya Soo Jung. Tiba-tiba tanah terbelah menunjukkan sebuah jalan. Hye
Soo dan Soo Jung hanya bengong melihatnya. Saat mereka memasuki kerajaan yang
putih bersih, yang mulia Ratu Alessa sudah berada di tempat.
“Yang mulia,”
ujar Nichole memberi penghormatan sementara Hye Soo dan Soo Jung menunduk.
“Ada apa gerangan
Nichole anakku?” Tanya Ratu.
“Kami membawa
tahanan baru.” Jawab Nichole.
“Tahanan baru?
Tatap mataku,” ujar Ratu.
Saat mereka menegakkan kepala…
“Mom!” teriak
mereka.
“Lancang!”
Nichole mengayunkan pedang dan…
“Kakak!” teriak
seseorang yang ternyata adalah Hye Soo yang lain.
Hye Soo dan Soo Jung terpana melihat penampilannya.
“Putri Clara, kau
sudah bangun,” ujar Ratu Alessa menyambut putrid keduanya, Clara.
“Yang mulia Ratu,
kita belum mengetahui seluk beluk orang asing ini. Mungkin kita bisa salah sangka.
Tetapi, menurutku, kita bicarakan baik-baik bersama mereka dan…”
“Apa yang kau
lakukan?” Tanya Nichole memotong.
“Nichole… Biarkan
adikmu bicara…” ujar Ratu tersenyum.
“Baik yang
mulia…” ujar Nichole lalu Ratu memberi aba-aba kepada Clara untuk meneruskan.
“Dan mungkin…
kita perlu menyediakan tempat beristirahat untuk mereka,” ujar Putri Clara lalu
menengok ke arah mereka sambil tersenyum.
“Tempat
beristirahat? Tidak bisa. Aku tidak setuju dengan hal ini. Aku tak ingin orang
asing ini menjadi… tamu…” ujar Nichole.
“Kita sudah
membicarakan ini, Nichole. Sewaktu kau masih kecil kau lebih memilih menjadi
armada perang dibandingkan menjadi pewaris tahta. Intinya, semua keputusan
berada di tangan Ratu. Bukan pada dirimu. Jadi, bersikaplah seperti seorang
ksatria.” Ujar Ratu Alessa.
Nichole, sangat
ingin di panggil oleh siapapun ksatria. Ia ingin membela kerajaan.
“Menurutku, apa
yang dikatakan oleh Putri Clara adalah benar. Tidak ada salahnya untuk
memberikan tempat berteduh,” ujar Ratu Alessa lalu Putri Clara tersenyum.
Sempat terjadi beberapa kali perdebatan antara Putri Clara dan Nichole, namun
diakhiri dengan ucapan Putri Clara
“Aku yakin kau
sangat ingin menghukum mereka. Tapi, ini keputusanku sebagai tuan putrid. Kau
hanya kapten armada perang dan aku berhak memerintahmu,”
“Baik yang
mulia,” jawab Nichole
Hye Soo dan Soo
Jung dipersilahkan beristirahat. Setelah sampai di kamar, mereka berganti
pakaian ala kerajaan. Putri Clara ingin berbicara kepada mereka sebentar.
“Nona, apakah
anda ada di dalam? Saya, Putri Clara ingin membicarakan beberapa hal.” Ujar
Putri Clara lalu Soo Jung membukakan pintu.
“Silahkan masuk
putri,” ujar Soo Jung.
Putri Clara
langsung buru-buru membereskan pakaian cadangan dan makanan.
“Tuan Putri?”
“Kalian… berasal
dari tahun 2013?” Tanya Putri Clara
“Bagaimana anda…”
“Dengar, kalian
berada disini untuk sebuah alasan. Dan kalian ditakdirkan untuk menemuiku. Kalian,
berada dalam bahaya besar. Apa kau membawa bukunya?” Tanya Putri Clara.
“Tidak… tuan
Putri…” jawab Hye Soo.
“Kau sebaya
denganku. Panggil aku Clara.” Ujar Clara lalu dia mengajak mereka untuk pergi.
Di belakang terdapat Nichole yang membuntuti.
“Karena kalian
tidak membawa bukunya, aku harus memberikan mantra agar kalian dapat kembali ke
masa kalian.” Ujar Clara. Ia mengeluarkan beberapa bubuk putih.
“Apa itu?” Tanya
Hye Soo.
“Ini bubuk
Clarian. Bubuk ini dapat membawa kalian kembali. Aku punya banyak yang seperti
ini. Karena aku yang membuatnya. Masalahnya kita membutuhkan beberapa air
zam-zam. Aku punya satu botol.” Ujarnya lalu mulai mencampur keduanya menjadi
sebuah Cahaya berkilauan.
Sekarang putri
Clara sedang mengatur tahun berapa mereka akan pergi. Ia memutar tuas ke kanan,
yang berarti tuas menuju masa depan.
“Clara, apa yang
kau lakukan? Kau akan membawa mereka pulang?” Tanya Nichole.
“Ini yang terbaik
untuk kita semua,” Clara memutarkan poros otomatis kepada tuasnya. Nichole
mencoba mendorong Clara saat itu pula tuas tersenggol ke arah kiri. Mereka
semua terdorong masuk.
“Aaaaaaah!!!!!!!!!!!!!!!!!”
BRUUUK!!!!!!!!!
Mereka terjatuh.
Jarak mereka masing-masing sekitar 17 meter.
“Clara!!!!!”
teriak Nichole dari kejauhan. Hye Soo mencoba untuk bangun, namun lagaknya tak
bisa.
“Hye Soo…” ujar
Soo Jung membantu Hye Soo.
“Dimana kita??”
Tanya Soo Jung kepada Clara.
Saat Clara memejamkan mata, ia mencoba mengkoneksikan diri pada
keadaan alam sekitar.
“Abad 17”
“APAA???!!!!!”
teriak mereka serempak.
“Abad 17? Apa
yang terjadi? Bukankah kau membawa kita kembali ke tahun 2013?” Tanya Soo Jung.
“Tuas berputar ke
arah kiri. Menuju ke masa lalu karena aku dan Nichole bertengkar. Maaf,” ujar
Clara
“Maaf?” Tanya
Nichole menyindir
“Tidak apa… yang
penting sekarang adalah kita selamat. Terima kasih, Clara,” Hye Soo tersenyum
Inilah cuplikan Novel ketigaku, yang berjudul The Book. aduh... bingung yah? siapa sih Hye Soo? kenapa ia dan kakaknya bisa masuk ke masa lalu? Kepoooo tunggu terbitannya yaaa :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar